sakramen pengurapan orang sakit
Sakramen Pengurapan Orang Sakit
Sakramen Pengurapan Orang sakit adalah salah satu dari tujuh sakramen yang diberikan oleh Gereja Katolik kepada umatnya yang menderita penyakit fisik atau mental yang serius. Sakramen ini memiliki arti dan makna yang mendalam, yaitu memberikan penghiburan, pengampunan dosa, penyembuhan rohani dan jasmani, serta persatuan dengan penderitaan Kristus.
Tujuan dari sakramen ini adalah untuk menunjukkan kasih sayang Allah kepada orang-orang yang menderita dan untuk memberi mereka kekuatan dan harapan dalam menghadapi kesulitan hidup. Dasar kitab suci untuk sakramen ini dapat ditemukan dalam Injil Markus 6:13, di mana para rasul mengurapi dengan minyak banyak orang sakit dan menyembuhkan mereka. Juga dalam Surat Yakobus 5:14-15, di mana dikatakan bahwa orang sakit harus memanggil para imam Gereja untuk mendoakan dan mengurapi mereka dengan minyak dalam nama Tuhan.
Syarat untuk dapat menerima sakramen ini adalah bahwa orang tersebut harus berada dalam keadaan rahmat Allah, yaitu tidak berada dalam dosa berat yang belum diakuinya. Jika orang tersebut tidak sadar atau tidak dapat berbicara, maka diasumsikan bahwa ia ingin menerima sakramen ini. Juga, orang tersebut harus menderita penyakit yang serius atau berbahaya, atau karena usia lanjut atau operasi besar.
Upacara pelaksanaan sakramen ini biasanya dilakukan oleh seorang imam atau uskup di rumah sakit, panti jompo, atau tempat lain di mana orang sakit berada. Upacara ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
- Pembukaan dengan salam dan doa
- Pemberian sakramen Tobat jika diperlukan
- Pembacaan firman Allah yang sesuai dengan situasi orang sakit
- Doa umum untuk orang sakit dan keluarganya
- Doa litani kepada para kudus
- Doa pengurapan dengan minyak yang telah diberkati oleh uskup
- Pengurapan dahi dan telapak tangan orang sakit dengan minyak sambil mengucapkan kata-kata: "Dengan pengurapan ini dan doa kami yang penuh kasih, semoga Tuhan dalam kemurahan-Nya menolongmu dengan rahmat Roh Kudus. Amin."
- Doa penutup dengan pemberian berkat
Unsur lambang yang digunakan dalam sakramen ini adalah minyak zaitun yang melambangkan kuasa Roh Kudus, pengampunan dosa, penyembuhan luka, dan pengurangan rasa sakit. Minyak ini juga melambangkan kesucian, kekuatan, dan kegembiraan dalam Kristus. Pengurapan dahi melambangkan iman dan pengharapan kepada Allah, sedangkan pengurapan telapak tangan melambangkan cinta kasih dan pelayanan kepada sesama.
Hal-hal praktis yang perlu diperhatikan dalam menerima sakramen ini adalah:
- Menghubungi imam atau paroki terdekat jika ada anggota keluarga atau teman yang membutuhkan sakramen ini
- Menyiapkan tempat yang tenang dan bersih untuk upacara
- Menyediakan lilin, salib, kitab suci, air suci, dan kapas atau tisu untuk membersihkan minyak
- Mengundang keluarga atau teman yang dekat untuk hadir dan berdoa bersama
- Mengikuti upacara dengan penuh perhatian dan hormat
- Menyampaikan terima kasih kepada imam dan mengucapkan selamat tinggal kepada orang sakit dengan penuh kasih sayang
Comments
Post a Comment